Monday, February 28, 2011

Ringkasan Makalah IBD


BAB I

PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Secara umum Kebudayaan dan Kepribadian saling memiliki keterkaitan dalam kehidupan setiap manusia. Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Sebelum membahas peran kebudayaan dalam membentuk kepribadian, akan lebih baik memahami masing – masing dari setiap pokok materi yaitu Budaya dan Kepribadian.

Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurut Soerjanto Poespowardojo 1993). Selain itu Budaya atau kebudayaan berasal daribahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Adapun menurut istilah Kebudayaan merupakan suatu yang agung dan mahal, tentu saja karena ia tercipta dari hasil rasa, karya, karsa,dan cipta manusia yang kesemuanya merupakan sifat yang hanya ada pada manusia.Tak ada mahluk lain yang memiliki anugrah itu sehingga ia merupakan sesuatuyang agung dan mahal.
Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar. Kebudayaan dapat dibagi menjadi 3 macam dilihat dari keadaan.
Jenis-jenisnya antara lain :
  • Hidup-kebatinan manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan tertib damainya hidup masyarakat dengan adat-istiadatnya,pemerintahan negeri, agama atau ilmu kebatinan
  • Angan-angan manusia, yaitu sesuatu yang dapat menimbulkan keluhuran bahasa, kesusasteraan dan kesusilaan.
  • Kepandaian manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan macam-macam kepandaian tentang perusahaan tanah, perniagaan, kerajinan, pelayaran, hubungan lalu-lintas, kesenian yang berjenis-jenis; semuanya bersifat indah (Dewantara; 1994).
Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh proses sosialisasi Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan tingkah laku sosial tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, dan berkehendak maupun perbuatan. Konsep kepribadian merupakan konsep yang sangat luas, sehingga sulit untuk merumuskan satu definisi yang dapat mencakup keseluruhannya. Oleh karena itu, pengertian dari satu ahli dengan yang lainnya pun juga berbeda-beda. 

1.2    Tujuan 

Tujuan dari pembahasan ini akan dikhususkan mengenai Peran Kebudayaan Dalam Membentuk Kepribadian ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang diantaranya :
  • Warisan Biologis (Heredity)
Warisan biologis memengaruhi kehidupan manusia dan setiap manusia mempunyai warisan biologis yang unik, berbeda dari orang lain. Artinya tidak ada seorang pun di dunia ini yang mempunyai karakteristik fisik yang sama persis dengan orang lain, bahkan anak kembar sekalipun.
  • Warisan Lingkungan Alam (Natural Environment)
Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus menyesuaikan diri terhadap alam.
  • Warisan Sosial (Social Heritage) atau Kebudayaan
Telah diketahui bahwa antar manusia, alam, dan kebudayaan mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling memengaruhi.
  • Pengalaman Kelompok Manusia (Group Experiences)
Kehidupan manusia dipengaruhi oleh kelompoknya. Kelompok manusia, sadar atau tidak telah memengaruhi anggota-anggotanya, dan para anggotanya menyesuaikan diri terhadap kelompoknya.
  • Pengalaman Unik ( Unique Experience )
Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda dengan orang lain, walaupun orang itu berasal dari keluarga yang sama, dibesarkan dalam kebudayaan yang sama, serta mempunyai lingkungan fisik yang sama pula.

1.3   Sasaran

Sasaran dari pembahasan ini yaitu mencoba melihat kaitan antara kebudayaan dan kepribadian dalam Ruang Lingkup yang luas yaitu Kebudayaan Nasional Indonesia. Dalam ruang lingkup yang lebih luas yaitu Kebudayaan Nasional Indonesia peran kebudayaan dalam membentuk kepribadian bangsa dan manusia akan dibahas beberapa poin diantaranya :
  • Akar Kebudayaan Indonesia
  • Kebudayaan Barat di Indonesia
  • Dampak Positif
  • Dampak Negatif

BAB II
PERMASALAHAN


2.1 Kebudayaan Indonesia

Indonesia mempunyai berbagai macam kebudayaan. Hampir setiap pulau ditinggali oleh suku dan ras dan tiap-tiap suku dan ras mempunyai kebudayaannya sendiri. Namun seiring berkembangnya zaman, kebudayaan di Indonesia mulai luntur. Kesenian dan kebudayaan merupakan dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Kesenian dapat menjadi wadah untuk mempertahankan identitas budaya Indonesia. Faktanya, sekarang ini identitas budaya Indonesia sudah mulai memudar karena arus global. Sehingga kondisi yang mengkhawatirkan ini perlu segera diselamatkan. Hal ini semakin diperparah dengan diakuinya budaya indonesia oleh bangsa lain. Masalah yang sedang marak baru-baru ini adalah diakuinya lagu daerah “Rasa Sayang-sayange” yang berasal dari Maluku, serta “Reog Ponorogo” dari Jawa Timur oleh Malaysia. Hal ini disebabkan oleh kurang pedulinya bangsa indonesia terhadap budayanya. Namun ketika kebudayaan itu diakui oleh bangsa lain, indonesia bingung.

2.2 Analisis Permasalahan 
Analisis permasalahan peran kebudayaan dalam membentuk kepribadian dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari sisi :

2.2.1 Kekuatan (Strength)
  • Akar Kebudayaan Indonesia
Akar kebudayaan Indonesia Kita punya suatu lambang Negara yaitu Pancasila dengan 5 sila dasar didalamnya diantaranya :
  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmad Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
  5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

2.2.2 Kelemahan (Weakness)
  • Masuknya Pengaruh Kebudayaan Barat di Indonesia
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia semakin berkembang pesat. Proses akulturasi di Indonesia tampaknya beralir secara simpang siur, dipercepat oleh usul-usul radikal, dihambat oleh aliran kolot, tersesat dalam ideologi-ideologi, tetapi pada dasarnya dilihat arah induk yang lurus: ”the things of humanity all humanity enjoys”. Terdapatlah arus pokok yang dengan spontan menerima unsur-unsur kebudayaan internasional yang jelas menguntungkan secara positif. Proses filtrasi perlu dilakukan sedini mungkin supaya kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia tidak akan merusak identitas kebudayaan nasional bangsa kita.

Dampak Negatif Masuknya Budaya Barat di Indonesia

Dampak negatif modernisasi dan globalisasi adalah sebagai berikut.
Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus moderenisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial. Kesenjangan social menyebabkan adanya jarak antara si kaya dan si miskin sehingga sangat mungkin bias merusak kebhinekaan dan ketunggalikaan Bangsa Indonesia.

2.2.3 Peluang (Opportunity)

Dengan adanya dampak negativ dari pengaruh budaya barat di indonesia bukan berarti kita harus menutup pintu akses bangsa barat yang ingin masuk ke Indonesia, karena tidak semua kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia berpengaruh negatif, tetapi juga ada yang memberi pengaruh positif seperti memajukan perkembangan IPTEK di Indonesia. Prioritas yang perlu kita lakukan terhadap kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia adalah kita harus lebih selektif kepada kebudayaan barat.

Dampak Positif Masuknya Budaya Barat di Indonesia
Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
 
2.2.4 Tantangan (Threat)
Perubahan Budaya Dalam Globalisasi
Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma sosial merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi. Misalnya yang dulunya biasa menggunakan produk dalam negeri, dengan adanya arus globalisasi dan trend masa kini maka kita cenderung memilih produk yang serba internasional baik dari makanan, pakaian, bahkan mainan bagi anak – anak pun juga terpengaruh kedalamnya.
Kesenian yang bertahan dan yang tersisihkan
Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan media massa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya.
Masalah Pendidikan yang Tepat
Pendidikan masih menjadi permasalahan yang menjadi perhatian serius jika bangsa ini ingin dipandang dalam percaturan dunia. Ada fenomena yang menarik terkait dengan hal ini, yaitu mengenai kolaborasi kebudayaan dengan pendidikan, dalam artian bagaimana sistem pendidikan yang ada mengintrinsikkan kebudayaan di dalamnya. Dimana ada suatu kebudayaan yang menjadi spirit dari sistem pendidikan yang kita terapkan.
Mengejar Kemajuan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Problem ini beranjak ketika kita sampai saat ini masih menjadi konsumen atas produk-produk teknologi dari negara luar. Situasi keilmiahan kita belum berkembang dengan baik dan belum didukung oleh iklim yang kondusif bagi para ilmuan untuk melakukan penelitian dan penciptaan produk-produk, teknologi baru. Jika kita tetap mengandalkan impor produk dari luar negeri, maka kita akan terus terbelakang. Oleh karena itu, hal ini tantangan bagi kita untuk mengejar ketertinggalan iptek dari negara-negara maju.

2.3 Rekomendasi
  1. Perubahan Budaya Dalam Globalisasi, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma sosial merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi.
  2. Kesenian yang bertahan dan yang tersisihkan, peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya.
  3. Masalah Pendidikan yang Tepat, bagaimana sistem pendidikan yang ada mengintrinsikkan kebudayaan di dalamnya. Dimana ada suatu kebudayaan yang menjadi spirit dari sistem pendidikan yang kita terapkan.
  4. Mengejar Kemajuan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, jika kita tetap mengandalkan impor produk dari luar negeri, maka kita akan terus terbelakang. Oleh karena itu, hal ini tantangan bagi kita untuk mengejar ketertinggalan iptek dari negara-negara maju.

BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan 

Peran budaya dalam membentuk kepribadian, baik didalam lingkungan keluarga maupun di dalam lingkungan sosial kemasyarakatan yang lebih luas, tidak dapat dilepaskan dari pola kebudayaan yang berlaku didalam masyarakat tersebut. Karena lingkungan sosial dan kulturil menetapkan syarat-syarat bagi individu dalam menetapkan bentuk pemuasan kebutuhan yang mungkin dipilih oleh individu, termasuk di dalamnya interaksi sosial.

Hal tersebut sangat mempengaruhi mekanisme kerja dari ego sebagai pembuat keputusan. Ego berkewajiban menetapkan bentuk tingkah laku penyesuaian sebaik-baiknya dan sesuai dengan pola norma dan kebudayaan yang berlaku. 

Karena keduanya sebenarnya merupakan perwujudan atau abstraksi dari pada prilaku manusia dengan kepibadian sebagai latar belakangnya.
Demikianlah dengan mengerti bagaimana proses serta pengaruh yang nyata dari interaksi sosial terhadap pembentukan kepribadian seseorang ataupun bangsa, diharapkan kita dapat mengerti kepriadian individu secara tepat dengan segala keunikannya.

3.2  Saran
  • Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
  • Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
  • Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
  • Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
  • Selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia sehingga meskipun banyak budaya asing yang masuk tidak akan mengubah kepribadian dimana didalamnya terdapat nilai moral dan kebudayaan.

Peran Kebudayaan Membentuk Kepribadian [3]


BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan 

Peran budaya dalam membentuk kepribadian, baik didalam lingkungan keluarga maupun di dalam lingkungan sosial kemasyarakatan yang lebih luas, tidak dapat dilepaskan dari pola kebudayaan yang berlaku didalam masyarakat tersebut. Karena lingkungan sosial dan kulturil menetapkan syarat-syarat bagi individu dalam menetapkan bentuk pemuasan kebutuhan yang mungkin dipilih oleh individu, termasuk di dalamnya interaksi sosial.

Hal tersebut sangat mempengaruhi mekanisme kerja dari ego sebagai pembuat keputusan. Ego berkewajiban menetapkan bentuk tingkah laku penyesuaian sebaik-baiknya dan sesuai dengan pola norma dan kebudayaan yang berlaku. 

Karena keduanya sebenarnya merupakan perwujudan atau abstraksi dari pada prilaku manusia dengan kepibadian sebagai latar belakangnya.
Demikianlah dengan mengerti bagaimana proses serta pengaruh yang nyata dari interaksi sosial terhadap pembentukan kepribadian seseorang ataupun bangsa, diharapkan kita dapat mengerti kepriadian individu secara tepat dengan segala keunikannya.

3.2  Saran
  • Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
  • Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
  • Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
  • Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
  • Selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia sehingga meskipun banyak budaya asing yang masuk tidak akan mengubah kepribadian dimana didalamnya terdapat nilai moral dan kebudayaan.


Peran Kebudayaan Membentuk Kepribadian [2]


BAB II
PERMASALAHAN


2.1 Kebudayaan Indonesia

Indonesia mempunyai berbagai macam kebudayaan. Hampir setiap pulau ditinggali oleh suku dan ras dan tiap-tiap suku dan ras mempunyai kebudayaannya sendiri. Namun seiring berkembangnya zaman, kebudayaan di Indonesia mulai luntur. Kesenian dan kebudayaan merupakan dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Kesenian dapat menjadi wadah untuk mempertahankan identitas budaya Indonesia. Faktanya, sekarang ini identitas budaya Indonesia sudah mulai memudar karena arus global. Sehingga kondisi yang mengkhawatirkan ini perlu segera diselamatkan. Hal ini semakin diperparah dengan diakuinya budaya indonesia oleh bangsa lain. Masalah yang sedang marak baru-baru ini adalah diakuinya lagu daerah “Rasa Sayang-sayange” yang berasal dari Maluku, serta “Reog Ponorogo” dari Jawa Timur oleh Malaysia. Hal ini disebabkan oleh kurang pedulinya bangsa indonesia terhadap budayanya. Namun ketika kebudayaan itu diakui oleh bangsa lain, indonesia bingung. 

Kebudayaan Nasional adalah kebudayan kita bersama yakni kebudayaan yang mempunyai makna bagi kita bangsa indonesia. Kalau bukan kita lalu siapa lagi yang akan menjaga dan melestarikannya. Seharusnya sebagai warga negara indonesia patut bangga dengan mempunyai kekayaan budaya. Hal ini sebenarnya akan menimbulkan rasa tanggung jawab untuk melestarikan kebudayaan tersebut. Sebagai warga negara kita hendaknya menanggapi dengan arif pengaruh nilai-nilai budaya barat untuk mengembangkan dan memperkaya, serta meningkatkan kebudayaan nasional dengan cara menyaring kebudayaan itu. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengambil nilai yang baik dan meninggalkan nilai yang tidak sesuai dengan kebudayaan kita.

Begitu juga halnya dengan pemerintah, pemerintah harus tegas dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan indonesia dengan cara membuat peraturan perundangan yang bertujuan untuk melindungi budaya bangsa. Dan jika perlu pemerintah harus mematenkan budaya-budaya yang ada di Indonesia agar budaya-budaya bangsa tidak jatuh ke tangan bangsa lain. Pemerintah harus membangun sumber daya manusia dan meningkatkanan daya saing bangsa dapat dilakukan dengan menanamkan norma dan nilai luhur budaya Indonesia sejak dini, dengan cara sosialisasi nilai budaya yang ditanamkan kepada anak sejak usia prasekolah. Hal ini ditujukan untuk mengangkat kembali identitas bangsa Indonesia.

2.2 Analisis Permasalahan 
Analisis permasalahan peran kebudayaan dalam membentuk kepribadian dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari sisi :

2.2.1 Kekuatan (Strength)
  • Akar Kebudayaan Indonesia
Akar kebudayaan Indonesia Kita punya suatu lambang Negara yaitu Pancasila dengan 5 sila dasar didalamnya diantaranya :
  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmad Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
  5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Dari 5 dasar sila pancasila ini yang terpenting adalah pada sial pertama kenapa demikian karena kita jika berjuang tidak dilandasi oleh tuhan kita tidak akan menang. Kekuatan inilah yang melingkupi dari perjuangan suatu bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang meneladani sikap kepahlawanan dari leluhurnya bukannya kita mengangung- agungkan bangsa lain yang berjaya sebenarnya kita bodoh kita diiming-imingi dalam bentuk gerakan yang gak jelas karena gerakan itulah yang nanti akan memecah belah bangsa kita sendiri.

2.2.2 Kelemahan (Weakness)
  • Masuknya Pengaruh Kebudayaan Barat di Indonesia
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia semakin berkembang pesat. Proses akulturasi di Indonesia tampaknya beralir secara simpang siur, dipercepat oleh usul-usul radikal, dihambat oleh aliran kolot, tersesat dalam ideologi-ideologi, tetapi pada dasarnya dilihat arah induk yang lurus: ”the things of humanity all humanity enjoys”. Terdapatlah arus pokok yang dengan spontan menerima unsur-unsur kebudayaan internasional yang jelas menguntungkan secara positif. Proses filtrasi perlu dilakukan sedini mungkin supaya kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia tidak akan merusak identitas kebudayaan nasional bangsa kita.

Dampak Negatif Masuknya Budaya Barat di Indonesia

Dampak negatif modernisasi dan globalisasi adalah sebagai berikut.
Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus moderenisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial. Kesenjangan social menyebabkan adanya jarak antara si kaya dan si miskin sehingga sangat mungkin bias merusak kebhinekaan dan ketunggalikaan Bangsa Indonesia.

2.2.3 Peluang (Opportunity)

Dengan adanya dampak negativ dari pengaruh budaya barat di indonesia bukan berarti kita harus menutup pintu akses bangsa barat yang ingin masuk ke Indonesia, karena tidak semua kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia berpengaruh negatif, tetapi juga ada yang memberi pengaruh positif seperti memajukan perkembangan IPTEK di Indonesia. Prioritas yang perlu kita lakukan terhadap kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia adalah kita harus lebih selektif kepada kebudayaan barat.

Dampak Positif Masuknya Budaya Barat di Indonesia
Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
 
2.2.4 Tantangan (Threat)
Perubahan Budaya Dalam Globalisasi
Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma sosial merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi. Misalnya yang dulunya biasa menggunakan produk dalam negeri, dengan adanya arus globalisasi dan trend masa kini maka kita cenderung memilih produk yang serba internasional baik dari makanan, pakaian, bahkan mainan bagi anak – anak pun juga terpengaruh kedalamnya.
Kesenian yang bertahan dan yang tersisihkan
Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan media massa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya.
Masalah Pendidikan yang Tepat
Pendidikan masih menjadi permasalahan yang menjadi perhatian serius jika bangsa ini ingin dipandang dalam percaturan dunia. Ada fenomena yang menarik terkait dengan hal ini, yaitu mengenai kolaborasi kebudayaan dengan pendidikan, dalam artian bagaimana sistem pendidikan yang ada mengintrinsikkan kebudayaan di dalamnya. Dimana ada suatu kebudayaan yang menjadi spirit dari sistem pendidikan yang kita terapkan.
Mengejar Kemajuan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Problem ini beranjak ketika kita sampai saat ini masih menjadi konsumen atas produk-produk teknologi dari negara luar. Situasi keilmiahan kita belum berkembang dengan baik dan belum didukung oleh iklim yang kondusif bagi para ilmuan untuk melakukan penelitian dan penciptaan produk-produk, teknologi baru. Jika kita tetap mengandalkan impor produk dari luar negeri, maka kita akan terus terbelakang. Oleh karena itu, hal ini tantangan bagi kita untuk mengejar ketertinggalan iptek dari negara-negara maju.
2.3 Rekomendasi

  1. Perubahan Budaya Dalam Globalisasi, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma sosial merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi.


  2. Kesenian yang bertahan dan yang tersisihkan, peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya.


  3. Masalah Pendidikan yang Tepat, bagaimana sistem pendidikan yang ada mengintrinsikkan kebudayaan di dalamnya. Dimana ada suatu kebudayaan yang menjadi spirit dari sistem pendidikan yang kita terapkan.


  4. Mengejar Kemajuan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, jika kita tetap mengandalkan impor produk dari luar negeri, maka kita akan terus terbelakang. Oleh karena itu, hal ini tantangan bagi kita untuk mengejar ketertinggalan iptek dari negara-negara maju.

Saturday, February 26, 2011

Peran Kebudayaan Dalam Membentuk Kepribadian Manusia [1]


BAB I

PENDAHULUAN


1.1   Latar Belakang

Secara umum Kebudayaan dan Kepribadian saling memiliki keterkaitan dalam kehidupan setiap manusia. Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Sebelum membahas peran kebudayaan dalam membentuk kepribadian, akan lebih baik memahami masing – masing dari setiap pokok materi yaitu Budaya dan Kepribadian.

Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurut Soerjanto Poespowardojo 1993). Selain itu Budaya atau kebudayaan berasal daribahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Adapun menurut istilah Kebudayaan merupakan suatu yang agung dan mahal, tentu saja karena ia tercipta dari hasil rasa, karya, karsa,dan cipta manusia yang kesemuanya merupakan sifat yang hanya ada pada manusia.Tak ada mahluk lain yang memiliki anugrah itu sehingga ia merupakan sesuatuyang agung dan mahal.
Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar. Kebudayaan dapat dibagi menjadi 3 macam dilihat dari keadaan.
Jenis-jenisnya antara lain :
  • Hidup-kebatinan manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan tertib damainya hidup masyarakat dengan adat-istiadatnya,pemerintahan negeri, agama atau ilmu kebatinan
  • Angan-angan manusia, yaitu sesuatu yang dapat menimbulkan keluhuran bahasa, kesusasteraan dan kesusilaan.
  • Kepandaian manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan macam-macam kepandaian tentang perusahaan tanah, perniagaan, kerajinan, pelayaran, hubungan lalu-lintas, kesenian yang berjenis-jenis; semuanya bersifat indah (Dewantara; 1994).

Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh proses sosialisasi Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan tingkah laku sosial tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, dan berkehendak maupun perbuatan. Konsep kepribadian merupakan konsep yang sangat luas, sehingga sulit untuk merumuskan satu definisi yang dapat mencakup keseluruhannya. Oleh karena itu, pengertian dari satu ahli dengan yang lainnya pun juga berbeda-beda. 
Untuk memahami lebih jauh mengenai pengertian kepribadian, berikut ini definisi yang dipaparkan oleh beberapa ahli :
  • M.A.W. Brower
Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.
  • Koentjaraningrat
Kepribadian adalah suatu susunan dari unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seseorang.
  • Theodore R. Newcomb
Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
  • Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.
  • Roucek dan Warren
Kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku seseorang. Dari pengertian yang diungkapkan oleh para ahli di atas, dapat kita simpulkan secara sederhana bahwa yang dimaksud kepribadian ( personality ) merupakan ciri-ciri dan sifat-sifat khas yang mewakili sikap atau tabiat seseorang, yang mencakup pola-pola pemikiran dan perasaan, konsep diri, perangai, dan mentalitas yang umumnya sejalan dengan kebiasaan umum.

1.2    Tujuan 

Tujuan dari pembahasan ini akan dikhususkan mengenai Peran Kebudayaan Dalam Membentuk Kepribadian ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang diantaranya :
  • Warisan Biologis (Heredity)
Warisan biologis memengaruhi kehidupan manusia dan setiap manusia mempunyai warisan biologis yang unik, berbeda dari orang lain. Artinya tidak ada seorang pun di dunia ini yang mempunyai karakteristik fisik yang sama persis dengan orang lain, bahkan anak kembar sekalipun.
  • Warisan Lingkungan Alam (Natural Environment)
Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus menyesuaikan diri terhadap alam.
  • Warisan Sosial (Social Heritage) atau Kebudayaan
Telah diketahui bahwa antar manusia, alam, dan kebudayaan mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling memengaruhi.
  • Pengalaman Kelompok Manusia (Group Experiences)
Kehidupan manusia dipengaruhi oleh kelompoknya. Kelompok manusia, sadar atau tidak telah memengaruhi anggota-anggotanya, dan para anggotanya menyesuaikan diri terhadap kelompoknya.
  • Pengalaman Unik ( Unique Experience )
Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda dengan orang lain, walaupun orang itu berasal dari keluarga yang sama, dibesarkan dalam kebudayaan yang sama, serta mempunyai lingkungan fisik yang sama pula.

1.3   Sasaran

Sasaran dari pembahasan ini yaitu mencoba melihat kaitan antara kebudayaan dan kepribadian dalam Ruang Lingkup yang luas yaitu Kebudayaan Nasional Indonesia. Dalam ruang lingkup yang lebih luas yaitu Kebudayaan Nasional Indonesia peran kebudayaan dalam membentuk kepribadian bangsa dan manusia akan dibahas beberapa poin diantaranya :
  • Akar Kebudayaan Indonesia
  • Kebudayaan Barat di Indonesia
  • Dampak Positif
  • Dampak Negatif

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTERAAN


Ilmu Budaya Dasar yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris The Humanities. Istilah berasal dari bahasa Latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. 
Dengan mempelajari The Humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, berbudaya, dan halus.
Sastra lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi.
 
Sementara itu filsafat, yang juga menggunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.

Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa

Istilah prosa banyak padanannya. Ada yang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. 
Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.


Dalam kesusasteraan Indonesia kita mengenal jenis Prosa Lama dan Prosa Baru.

Prosa Lama meliputi :
  • Dongeng.
  • Hikayat.
  • Sejarah.
  • Epos.
  • Cerita Pelipur Lara.
Prosa Baru meliputi :
  • Cerpen.
  • Novel.
  • Biografi.
  • Kisah
  • Otobiografi.
Adapun nilai-nilai yang diperoleh lewat sastra antara lain :
  • Prosa fiksi memberikan kesenangan
  • Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut.
  • Prosa fiksi memberikan informasi
  • Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
  • Prosa fiksi memberikan warisan kultural
  • Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dan warisan budaya bangsa.
  • Prosa memberikan keseimbangan wawasan
  • Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.
Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua:
  1. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki zamannya. Kebanyakan karya sastra Indonesia di zaman Jepang yang dikelompokkan ke dalam kelompok ini.
  2. Karya sastra yang menyuarakan gejolak zamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari keseniaan, dan keseniaan cabang atau unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka: Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.

Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
  • Figura bahasa seperti gaya personifikasi (penjelmaan), metafora (kiasan), perbandingan, alegori (kiasaan), sehingga puisi menjadi segar dan menarik.
  • Kata-kata yang ambiquitas , yaitu kata-kata yang bermakna ganda.
  • Kata-kata yang berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup.
  • Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.

Alasan yang mendasari penyajian puisi dalam Ilmu Budaya Dasar

Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaiaan pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas.
Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “imaginative entry”, yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.
Puisi dan keinsyafan atau kesadaran individual
Dengan membaca puisi, secara tidak langsung membawa manusia untuk menjenguk hati atau pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.

Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam isue dan problem sosial. 
Secara imajinatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa :
  • Penderitaan atas ketidakadilan.
  • Perjuangan untuk kekuasaan.
  • Konflik dengan sesamanya.
  • Pemberontakan kepada hukum Tuhan.

Puisi–puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih yang terdapat di dalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan.

Cinta kasih itu kadang-kadang tidak berdiri sendiri, ia sering berpadu dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain seperti penderitaan (kesepian, kesedihan, keputusasaan dan lain-lain).



Thursday, February 24, 2011

ADA YANG LUCU NIH.. pasti KETAWA !!

Marriage Life Before and After !! 


Before marriage.
Darling here.. Darling there...
After marriage.
Baling here... Baling there...

sebelum menikah ,, dimana ada aku kau pun ada,,
sesudah menikah ,, yang satu disini yang satu disana.. hahaha
Before marriage.
I die for you. . .
After marriage.
"You die, up to you. "
Long time after married.
You die I help you!

sebelum menikah ,, aku bersedia mati untukmu ...
setelah menikah ,, kamu mati,, bodo amat !! TEGA NIIAN
setelah lama menikah ,,kamu mati,, ya aku akan bantu !! (PARAH)
Before marriage.
You go anywhere. . I follow you.
After marriage. .
You go anywhere. . Up to you .
Long time after married.
You go anywhere better get lost!!

sebelum nikah ,, kamu mau pergi kemanapu aku selalu menemanimu..
setelah nikah ,, kamu mau pergi ,, gih sana pergi
setelah lama menikah ,, kamu mau pergi,, mudah mudahan ga balik lagi,, (siallllll)
Before wedding
You are my heart, you are my love"
After wedding
"you get on my nerves. " 

sebelum pernikahan ,, kau adalah jantung hatiku,, kau adalah cinta sejatiku (preet)
setelah pernikahan ,, "kau membuatku maarraah" (plokkk) *ada nyamuk gede
Before wedding
"you are sweet and kind just like Cinderella"
After wedding
"you are worse than godzila"

sebelum nikah ,, ohh kau manisss sekali seperti cinderelaa (Gubrakz)
setelah menikah ,, ya ampun ternyata kau lebih jelek dari Godzila (Sial)
Before wedding
Roses are red, violets are blue. Like it or not, I'm stuck with you
After wedding
Roses are dead, I am blue. You get on my head, I will sue you

sebelum nikah nihh ,,mawar itu merah , violet itu biru, suka atau ngga aku udah terperangkap oleh cinta mu..
setelah nikah,, bunga mawar mati aku biru-biru. liat aja aku akan menuntut mu !! (kaya di sinetron2 tuh ekspresinya)
Before wedding
Every makan he brings you to Shangri-La
After wedding
You want to go, he says you wait-la 

sebelum nikah ,, setiap makan dia ajak kamu ke shangri-la (aje gilee)
setelah nikah ,, kamu mau pergi, dia bilang ya tunggu-laaaaaa !! haha
Before wedding
She looks like Anita Sarawak
After wedding
Don't know whether katak or biawak

sebelum menikah ,, yampun kau seperti anita sarawak (itu tuh Artis papan atas dari Asia yang pernah berjaya di kota Judi Las Vegas selama 20 tahun dan ia adalah seorang diva Asia)
setelah menikah ,, ga tau deh ini KATAK ATAU BIAWAK ... ckckckkckck


Wednesday, February 23, 2011

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN



Dua pandangan yang dijadikan acuan untuk menjelaskan unsur–unsur yang membangun manusia.

Manusia terdiri dari 4 unsur :
  • Jasad : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
  • Hayat : mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak;
  • Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran
  • Nafs : dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.

MANUSIA SEBAGAI SATU KEPRIBADIAN

Mengandung Tiga Unsur :

  1. ID (Identitas Diri) Merupakan kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. ID Merupakan libido murni 
  2. EGO Merupakan bagian satu struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari ID. Sebagai kepribadian eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan energi ID dalam saluran sosial yang dapat dimengerti orang lain. 
  3. SUPER EGO Merupakan struktur kepribadian yang paling akhir; Muncul kira-kira umur 5 tahun. ID dan EGO berkembang secara internal dalam diri individu. 
  • SUPER EGO terbentuk dari lingkungan eksternal 
  • SUPER EGO merupakan kesatuan standar-standar moral.
HAKEKAT MANUSIA

1. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh;
2. Makhluk ciptaan Tuhan yan sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya, misalnya:
  • Perasaan Intelektual.
  • Perasaan Estetis
  • Perasaan Etis
  • Perasaan Diri
  • Perasaan Sosial
  • Perasaan Religius
3. Makhluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi.
4. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.

PENGERTIAN KEBUDAYAAN
  • Menurut E.B. Taylor (1871) Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan– kemampuan lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat;
  • Menurut Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi Merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat;
  • Menurut Sutan Takdir Alisyahbana Kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
  • Menurut Koentjaraningrat Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya;
  • Menurut A.L. Krober dan C. Kluckhon Mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas- luasnya.
  • Menurut C.A. Van Peursen mengatakan bahwa dewasa ini kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang.
  • Menurut Krober dan Kluckhon kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri.
UNSUR - UNSUR KEBUDAYAAN
  1. Menurut Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan adalah terdiri dari 4 unsur yaitu : alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik.
  2. Menurut Bronislaw Malinowski unsur kebudayaan terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan dan organisasi kekuatan.
  3. Menurut C. Kluckhon ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu :
  • Sistem religi.
  • Sistem organisasi kemasyarakatan.
  • Sistem pengetahuan.
  • Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi.
  • Sistem teknologi dan peralatan.
  • Bahasa.
  • Kesenian.
WUJUD KEBUDAYAAN

Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :
  1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia.
  2. Kompleks aktivitas.
  3. Wujud sebagai benda.

ORIENTASI NILAI BUDAYA

Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C. Kluckhon dalam karyanya variations in value orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
  1. Hakekat Hidup Manusia bahwa hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern.
  2. Hakekat Karya Manusia bahwa setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda. Diantaranya untuk hidup, kedudukan/kehormatan, gerak hidup untuk menambah karya.
  3. Hakekat Waktu Manusia bahwa hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, orientasi masa lampau atau untuk masa kini.
  4. Hakekat Alam Manusia Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam, ada juga yang harus harmonis dengan alam atau manusia menyerah kepada alam.
  5. Hakekat Hubungan Manusia Ada yang mementingkan hubungan antar manusia baik vertikal maupun horizontal (orientasi pada tokoh-tokoh). Ada pula berpandangan individualistis.
PERUBAHAN KEBUDAYAAN

Terjadinya gerak perubahan kebudayaan ini disebabkan oleh :
  • Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri misalnya: perubahan jumlah dan komposisi penduduk;
  • Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.

Berbagai Faktor Yang Mempengaruhi Diterima Atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan Baru, Diantaranya :
  • Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
  • Pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
  • Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
  • Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut
  • Apabila unsur baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.

KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia dari sisi lain hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis.

Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
  1. Eksternalisasi, proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
  2. Obyektivasi, proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
  3. Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik.

Tuesday, February 22, 2011

SOCIAL ENGINEERING


Tidak ada manusia yang sempurna, dan social engineering mencoba menggali sebanyak mungkin kelemahan manusia

Sebagian kasus pencurian account, sistem yang diambil alih, ataupun penetrasi malware pada sistem komputer, dapat terjadi karena korban terkecoh oleh social engineering, dan bagaimana ia dapat masuk, dan mengancam sistem ataupun informasi rahasia Anda??
 Dalam bidang keamanan komputer adalah suatu teknik-teknik yang digunakan untuk mengelabui manusia agar membocorkan akses atas informasi rahasia, disebut dengan social engineering (rekayasa sosial). Kelengahan user merupakan senjata yang ampuh yang biasa digunakan untuk melakukan penyerangan. Social engineering adalah faktor manusia (human factor) yang menyebabkan kebobolan pada system atau akun baik personal maupun perusahaan.
Seorang user mungkin saja memberikan informasi rahasia yang bersifat confidential tanpa keberatan sama sekali karena tidak disadarinya, yang menyebabkan kebobolan pada akun email-nya atau akun web site-nya. Walaupun Anda sudah menggunakan perlindungan berlapis dengan password yang unik, proses autenfikasi, firewall, virtual private network, atau bahkan software network yang paling canggih sekalipun masih rentan terhadap serangan yang menggunakan metode ini.
Kenapa seseorang dengan mudahnya memberikan informasi rahasianya tanpa menyadarinya ? entah mungkin melalui e-mail, telepon, atau dengan orang yang belum dikenal sekalipun. Jawabannya : Karena manusia pada umumnya mempunyai sifat sosial yang tinggi dan cenderung suka berinteraksi dengan orang lain.
Seseorang yang sudah terlatih dan menguasai teknik social engineering dapat mengumpulkan data yang cukup lengkap dari korbannya hanya melalui percakapan, tanpa disadari lawannya bahwa dia sedang di interogasi, ini merupakan perpaduan antara seni dengan keahlian (art & science) social engineering bukan merupakan hipnotis atau kontrol pikiran, di mana korbannya diminta untuk melakukan hal-hal diluar alam bawah sadarnya.
Pada system computer, praktik social engineering semakin bervariasi dan berbahaya, karena dapat menggunakan teknologi itu sendiri sebagai tool, dan memanfaatkan ketidaktahuan pengguna pada kompleksitas sistem. Contoh: malware yang meniru icon atau nama file aplikasi popular, teknik phishing yang meniru website terpercaya, atau pharming (DNS cache poisoning) yang mengalihkan website tujuan ke website palsu.
Contoh berikut menunjukkan social engineering menggunakan salah satu metode pharming, dengan melakukan modifikasi file hosts yang digunakan sistem operasi untuk memetakan host-name ke alamat IP. Jika file hosts (pada sistem operasi Windows berada pada folder WINDOWS/System32/drivers\etc) berisi baris berikut:
127.0.0.1   www.facebook.com 
Maka saat browser diarahkan ke facebook.com, alamat akses akan dialihkan ke IP 127.0.0.1 (umumnya digunakan oleh localhost). Bayangkan jika IP 127.0.0.1 diganti dengan IP websitetiruan facebook.com yang terdapat script untuk menyimpan username dan password yang diketikkan, pengguna yang tidak sadar sedang mengakses malicious website akan menjadi social engineering. Usaha untuk memodifikasi file hosts dapat dilakukan penyerang melalui malware ataupun jika dimungkinkan, melakukan kontak fisik ke komputer target dengan memanfaatkan kesempatan yang direkayasa.

Pencegahan yang Darus Dilakukan :
  • Yakin bahwa anda memegang kendali penuh atas integritas dan tanggungjawab anda terhadap pekerjaan meskipun menghadapi suatu perintah dari yang lebih berwenang
  • Pastikan untuk mendapatkan identitas detail seseorang saat menerima telepon 
  • Jika anda telah merasa menjadi korban Social Engineering segera laporkan kepada atasan anda atau petugas security secepatnya
    Pencegahan yang Harus Dihindari :
    • Terlalu mudah mempercayai orang lain terutama pihak-pihak yang meminta suatu informasi
    • Mudah tergoda dengan tawaran-tawaran melalui email, atau Short Messages (SMS).
    • Mudah mempercayai program-program yang mungkin muncul di komputer anda terutama yang meminta User ID dan Password anda
    • Melakukan pembicaraan penting dan rahasia di tempat umum.
    Pencegahan yang Harus Diwaspadai :
    • Social Engineering akan selalu mencoba untuk mendapatkan informasi tanpa menimbulkan suatu kecurigaan tentang apa yang mereka lakukan. Target awal mereka adalah kepercayaan anda
    • Social Engineering memanfaatkan sisi manusiawi sebagi kelemahan kita, misalnya keingingan untuk selalu menolong orang lain, mudah panik bila ada ancaman, dan sebagainya
    • Suatu study mengindikasikan bahwa Helpdesk dan Resepsionis merupakan target serangan Social Engineering yang paling sering
    • System Administrator atau Teknisi yang memiliki kepentingan dengan komputer anda tidak akan membutuhkan passwod anda
    • Selalu waspada terhadap perubahan staff di kantor termasuk orang-orang baru atau tamu yang mendapat akses ke dalam ruangan kerja dan pastikan bahwa mereka adalah pihak yang berkepentingan
    • Waspada dengan isi email yang dikrimkan kepada anda terutama yang berisi permintaan data atau bujukan-bujukan tertentu
    • Sebuah kesalahan yang sering dilakukan adalah orang cenderung untuk menggunakan password yang sama untuk berbagai layanan yang dimilikinya, misalnya untuk email, messenger, ATM dan sebagainya. Akibatnya begitu seorang attacker berhasil mendapatkan password tadi, dia akan bisa memasuki semua layanan yang tersedia untuk orang tadi.
    Trik-trik Social Engineering :

    1. Human Based, contohnya :
      • Berpura-pura menjadi karyawan yang meminta informasi teknis melalui Helpdesk
      • Berpura-pura menjadi karyawan penting (misalnya atasan dan sebagainya)yang meminta suatu informasi dengan alasan data tersebut sanga dibutuhkan untuk sesuatu hal
      • Berpura-pura sebagai petugas support (misalnya bagian teknologi informasi) yang meminta anda untuk logon karena suatu hal, misalnya untuk melakukan test koneksi, dan sebagainya
      • Mengaku-ngaku dan menggunakan nama seseorang di instansi/perusahaan yang memiliki otorisasi untuk mendapatkan informasi
      • Secara fisik menyamar sebagai salah seorang karyawan, tamu, atau staff pembantu (misalnya office boy, cleaning service, dan sebagainya) untuk mendapatkan akses masuk ke dalam ruangan
      2. Information Technology Based, contohnya :
        • Popup Windows – Suatu form window akan muncul di layar monitor dan memberitahu user bahwa koneksi jaringannya terputus dan menginput kembali User ID dan password-nya. Informasi ini akan secara otomatis dikirim ke intruder untuk kemungkinan disalahgunakan
        • Website – Cara umumnya biasanya menawarkan sesuatu yang gratis atau kesempatan memenangkan suatu undian dan meminta anda untuk memberikan email address dan password-nya
        • Spam, chain letter (surat berantai), dan hoaxes – mengirimkan email yang berisis perintah untuk meneruskan dan menyebarluaskan ke orang lain. Misalnya sulfnbk atau jdbmgr hoax (self- infected virus) yang tidak bersifat merusak tetapi akan memakan kapasitas jaringan sehingga jaringan menjadi lambat dan menurunkan produktivitas
        • Telekomunikasi – Penipuan undian berhadiah lewat Short Messages (SMS).
        Sumber :