Tuesday, February 15, 2011

Perilaku Penunjang Penerapan Teknologi Informasi


Penerapan Teknologi Informasi sedang banyak dilakukan oleh para praktisi bisnis. Efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap praktisi bisnis merasa perlu menerapkan TI dalam lingkungan kerja, apalagi bila mereka ingin perusahaannya menjadi Customer Focus Organization.

Begitu aktifnya praktisi bisnis membicarakan Teknologi Informasi, namun nyatanya masih banyak perusahaan yang belum dapat menerapkan Teknologi Informasi dengan benar. Oleh karenanya manfaat dari TI itu sendiripun belum dapat sepenuhnya dinikmati. Sangat memprihatinkan, karena kita berada di tengah dunia bisnis yang sudah semakin mengglobal dimana teknologi informasi pun sudah menjadi perangkat penting dalam menjalankan bisnis

Faktor utama penghambat penerapan TI sendiri ternyata adalah perilaku sumber daya manusia. Meninggalkan perilaku lama memang bukan pekerjaan mudah. Telah membudayanya perilaku lama dalam kehidupan, membuat kita terbiasa dan tidak sadar bahwa ternyata kita masih memiliki perilaku yang menghambat perubahan. Buntut-buntut ketidaksadaran itu adalah selalu tersendatnya usaha kita untuk maju.

Misalnya saja sikap kita yang meragukan sebuah perubahan atau pembaruan. Keraguan terhadap sesuatu yang baru membuat kita tidak bisa menyikapinya dengan positif. Kita lebih sering terkejut bila menemui sesuatu yang baru, bukan sebaliknya, yaitu cepat, tanggap dan sigap untuk mengikutinya. Bila ini terjadi secara terus menerus maka kita akan ketinggalan start dan tertinggal jauh dari pesaing kita.

Penerapan TI dalam lingkungan kerja menyebabkan perubahan pada kebiasaan/ cara kerja kita. Misalnya penerapan Enterprise Resources Planning (ERP) dalam perusahaan Anda. ERP adalah salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen di dalam perusahaan. Cara kerja lama yang kebanyakan dilakukan secara manual, dengan penerapan ERP, berubah menjadi serba otomatis melalui komputerisasi proses kerja. Perubahan yang harus dihadapi perusahaan dalam menerapkan TI tidak akan berhasil baik bila setiap komponen yang berada dalam perusahaan tidak berusaha untuk belajar mengadaptasi perubahan itu.

Hal yang paling ampuh agar kita selalu cepat dan tanggap menyikapi perubahan adalah dengan belajar. Melalui proses pembelajaran, kita menjadi tahu apa yang sebelumnya tidak kita tahu, memahami apa yang sebelumnya tidak kita pahami, dan akhirnya menerima apa yang tadinya tidak kita terima. Bila kita sudah mengkondisikan diri kita untuk belajar, maka kita akan selalu siap menerima hal baru. Alangkah baiknya bila semua karyawan menyadari pentingnya belajar dan melakukannya secara mandiri.

Kami setuju dengan pernyataan belajar adalah kunci sukses sebuah perubahan. Mewujudkan kemandirian dalam hal belajar memang sulit bagi perusahaan. Hal inilah yang menjadi penyebab mengapa penerapan TI di banyak perusahaan mengalami banyak hambatan. Menumbuhkan kebiasaan belajar merupakan pekerjaan rumah bagi siapapun dalam perusahaan yang ingin menerapkan TI.

Dalam mempelajari cara kerja yang baru, karyawan harus melaksanakannya secara terus menerus dan langsung menerapkannya (learning by doing). Karyawan harus selalu mengkondisikan dirinya dalam keadaan belajar.

Meningkatkan minat belajar secara mandiri membantu pelaksanaan penerapan TI dalam perusahaan. Perusahaan yang memiliki kemampuan belajar dan mengubah apa yang dipelajari menjadi langkah perbaikan secara cepat dan terus menerus akan mampu menjadi pemimpin dalam kompetisi global. Cara berpikir yang terbuka dan positif terhadap perubahan, serta berorientasi ke depan membantu perusahaan untuk menjadi yang terdepan dan unggul.

Kesimpulannya, bagi praktisi bisnis yang ingin menerapkan teknologi (tidak hanya terbatas pada TI), Anda harus selalu mengimbangi perkembangan teknologi dengan pembangunan mental sdm. Misalnya dengan menggunakan management tools untuk Human Resources Development, yaitu: Performance Management, Team Building, Leadership, Supervisory Management, dan sebagainya, atau secara lebih fokus Anda dapat menerapkan Change Management sehingga para karyawan mampu mengadaptasi perubahan lingkungan eksternal untuk mencapai tujuan internal baru. (IS)

No comments:

Post a Comment